Merujuk Pada : Berita yang dimuat Pada http://sintala.kemnaker.go.id/index.php/home/blog/24/patriotisme-kaum-perempuan-mengawal-sdm-instruktur-kompeten.
MEDIA INTALA, SERANG – Banyak perempuan-perempuan Indonesia yang turut membela negara sebagai pengabdian dirinya kepada masyarakat sebagai Tridarma. Bahkan tidak sedikit perempuan yang berjuang agar tidak lagi dipandang sebelah mata. Merangkum sosok tiga Pahlawan Instruktur perempuan namanya terus dikenang oleh alumni-alumni peserta Pelatihan kejuruan Teknik Listrik. Terinspirasi dari pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945, Ketua Pemuda/Pemudi Putri Republik Indonesia (PPRI) telah sibuk menyambut kedatangan para perempuan yang akan mengikuti latihan ketentaraan dan P3K di pos induk PPRI di Embong Sawo. Ajakan kepada para perempuan untuk bergabung dalam usaha pembelaan kemerdekaan ini sudah disuarakan jauh–jauh hari.
Kali ini dalam momen hari Pahlawan 10 November 2021, Inspirasi dari tiga perempuan Instruktur Kejuruan Teknik Listrik di Balai Besar Pelatihan Kerja (BBPLK) Serang, Provinsi Banten dalam mendukung sembilan lompatan besar Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, bernama : St. Haeriah, Alia Miftha Oryza Istanto, Diah Wanudyatammi, “sampai saat ini masih jarang ditemukan seorang perempuan yang mau mengambil kesempatan menjadi Instruktur di kejuruan Teknik Listrik. Padahal sebenarnya, prospek kerja lulusan Listrik untuk perempuan sangatlah baik menjadi emansipasi juga, bisa melakukan pekerjaan ini tanpa harus bergantung kepada laki-laki,” ungkap Diah Wanudyatammi, Sektor kejuruan Teknik biasanya didominasi oleh laki-laki. Tetapi di Lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, perempuan memiliki peranan penting dengan menjadi Instruktur Kejuruan Teknik Listrik di BBPLK Serang “jujur saja, saya masih belum percaya saat ini bisa menjadi Instruktur.
Tujuannya saya ingin, agar mereka mendapatkan ilmu dan pekerjaan, saya ingin membuat peserta menjadi lulusan yang kompeten agar bisa sukses kedepannya,” jelasnya, Di tempat yang sama, Alia Miftha Oryza Istanto berbagi pengalaman menarik saat mengajar di BBPLK Serang, karena para pesertanya dalam satu kelas memiliki background Pendidikan dari lulusan SD, SMP, dan SMA/SMK, “karena background para peserta berbeda, disitu kita ada tantangannya untuk memahami satu tujuan, yaitu : mereka harus menjadi peserta lulusan BBPLK Serang kompeten. Dari situ bagaimana kita bisa membawa siswa lulusan SD, SMP, dan SMA ini bisa belajar secara bersamaan tanpa harus dibeda-bedakan atau dicuekin. Dan peserta harus lebih berusaha menggali diri lagi agar banyak ilmu yang didapatkan, tetapi harus banyak bertanya dan ada hal yang baru, jangan terpaku dengan tugas yang diberikan instruktur,” tutur Alia Miftha Oryza Istanto (*). Oleh : Jurnalis @aisyahra_mulyawati